A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi
menurut bahasa berasal dari bahasa Inggris Evaluation yang berarti penilaian
atau penafsiran. Menurut istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana
untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrument dan hasil
dibandingkan dengan tolak ukur untuk mencapai kesimpulan.
Ada bebrapa
istilah yang sering dugunakan untuk pengertian yang serupa dengan evaluasi
yaitu pengukuran dan penilaian. Suharsini Arikunto membedakan 3 istilah
tersebut, mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran. pPengukuran
bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap suatu
dengan ukuran baik buruk. Sedangkan mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah
tersebut, yaitu mengukur dan menilai. Di dalam istilah aslinya, pengukuran
adalah mensuremen, sedangkan menilai adalah evaluation. Dari kata evaluation
inilah diperoleh dari kata Indonesia evaluasi yang berarti menilai (tetapi
dilakukan dengan mengukur terlebih dahulu).
B. Pengertian Evaluasi Pendidikan
Evaluasi
pendidikan adalah kegiatan evaluasi yang terjadi dalam kegiatan pendidikan.
Chabib Thoha mengemukakan 3 alasan dalam dunia pendidikan diperlukannya
evaluasi, yaitu :
1. Adanya hubungan Interdependensi
antara tujuan pendidikan, proses belajar mengajar dan prosedur evaluasi.
2. Kegiatan mengevaluasi terhadap hasil
belajar merupakan salah satu cirri dari pendidik professional.
3. Kelembagaan, kegiatan pendidikan
adalah kegiatan manajement yang meliputi planning, programming, organizing,
actuating, controlling, dan evaluating.
C. Fungsi Evaluasi Pendidikan
Fungsi evaluasi secara umum meliputi
:
a) Fungsi administratif untuk penyusunan
daftar nilai dan pengisian buku raport.
b) Fungsi promosi untuk menetapkan
kenaikan atau kelulusan
c) Fungsi diagnostik untuk
mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial
teaching (pengajaran perbaikan).
d) Sumber data BP untuk memasukan data
siswa tertentu yang memerlukan bimbingan dan penyuluhan (BP).
e) Bahan pertimbangan pengembanga pada
masa yang akan datang yang meliputi pengembangan kurikulum, metode dan
alat-alat PBM.
Fungsi
evaluasi pendidikan secara spesifik
1. Bagi Guru
a)
Mengetahui
kemajuan belajar peserta didik
b)
Mengetahui
kedudukan individu dalam kelompoknya
c)
Mengetahui
kelemahan-kelemahan dalam proses belajar mengajar
d)
Memperbaiki
proses belajar mengajar
2. Bagi Peserta Didik
a)
Mengetahui
kemampuan dan hasil belajar
b)
Memperbaiki
cara belajar
c)
Menumbuhkan
motivasi dalam belajar
3. Bagi Sekolah
a)
Mengukur
mutu hasil pendidikan
b)
Mengetahui
kemajuan dan kemunduran sekolah
c)
Membuat
keputusan untuk peserta didik
d)
Mengadakan
perbaikan kurikulum
4. Bagi Orang Tua
a)
Mengetahui
hasil belajar anaknya
b)
Meningkatkan
pengawasan dan bimbingan serta bantuan kepada anak dalam belajar
c)
Mengarahkan
jurusan atau sekolah lanjutan bagi anaknya
5. Bagi Masyarakat dan Pemakai Jasa
Pendidikan
a)
Mengetahui
kemajuan sekolah
b)
Mengadakan
kritik dan saran perbaikan kurikulum
D. Tujuan Evaluasi
Tujuan
evaluasi antara lain sebagai berikut :
1.
Untuk
mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun
waktu proses belajar tertentu.
Hal
ini evaluasi guru dapat mengetahui kemajuan perubahan tingkah laku siswa
sebagai hasil proses belajar dan mengajar yang melibatkan dirinya selaku
pembimbing dan membantu kegiatan belajar siswanya.
2.
Untuk
mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya.
Hasil
evaluasi dapat dijadikan dalam kemampuan belajar siswanya yang dapat
dikategorikan cepat, sedang atau lambat.
3.
Untuk
mengetahui tingkat usaha siswa dalam belajar
4.
Untuk
mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya atau
kemampuan kecerdasan yang dimilikinya untuk kemampuan belajar
5.
Untuk
mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah
digunakan guru dalam proses belajar mengajar (PBM).
E. Sifat Evaluasi
Sifat
evakuasi antara lain sebagai berikut :
1.
Kuantitatif
Banyak
gejala-gejala dalam pendidikan yang sifatnya abstrak dan kualitatif tetapi
dalam evaluasi selalu diangkakan.
2.
Tidak
Langsung
Dalam
mengevaluasikan harus menggunakan alat dan melalui prosedur yang sistematis
tidak secara langsung dan melihat gejala atau cirri-ciri yang nampak.
3.
Relatif
atau Tidak Mutlak
Hasil
penilaian setiap individu akan selalu berubah sesuai dengan dinamikanya.
4.
Setiap
Penilaian Pasti Terjadi Kesalahan
F. Prinsip-Prinsip Evaluasi
1.
Kontinyu
Penilaian
harus dilakukan berulang kali dengan maksud agar memperoleh gambaran yang pasti
tentang subyek yang dievaluasi.
Ø Penilaian formatif
·
Penilaian
yang dilakukan pada saat-saat proses kegiatannya masih sedang berlangsung
·
Dengan
tujuan untuk mengetahui hambatan atau gagguan yang terjadi selama proses
pembelajarannya.
Ø Penilaian sumatif
·
Penilaian
yang dilakukan pada pertengahan (sub-sumatif) dan atau akhirsuatu proses,
dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran
yang telah diberikan oleh guru.
·
Penilaian
sumatif disebut juga penilaian hasil atau produk.
2.
Obyektif
Penilaian
harus obyektif artinya hasil penilaian sesuai dengan kenyataan atau apa adanya.
Jadi penilaian dikatakan obyaktif bila hasil penilaiannya haya ada satu
interprestasi.
3.
Komperehensif
Penilaian
dikatakan komperehensif bila penilaiannya mampu mengungkapkan keseluruhan aspek
yang harus dinilai (aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor)
4.
Untuk
mengevaluasi harus menggunakan alat yang baik, yaitu :
·
Valid
·
Reliabel
·
Daya
pembeda
·
Obyektif
·
Komprehensif
·
Terstandar
·
Praktis
G. Tujuan Evaluasi
1.
Untuk
mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun
waktu proses belajar tertentu. Hal ini evaluasi guru dapat mrngrtahui kemajuan perubahan
tingkah laku siswa sebagai hasil proses belajar dan mengajar yang melibatka
dirinya selaku pembimbing dan pembantu kegiatan belajar siswanya.
2.
Untuk
mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. Hasil
evaluasi dapat dijadikan acuan dalam kemampuan belajar siswanya yag dapat
dikategorikan cepat, sedang atau lambat.
3.
Untuk
mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
4.
Untuk
mengetahui sejauh mana siswa siswa telah mendayagunaka kapasitas kogntifnya
(kemampuan kecerdasan yang dimiliki) untuk keperluan belajar.
5.
Untuk
mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah
digunakan guru dalam proses belajar mengajar (PBM).
H. Macam-Macam Taknik Evaluasi
Teknik
evaluasi ada 2 macam meliputi :
1.
Teknik
Non Tes
a.
Skala
bertingkat
Skala
ini menggambarkan suatu nilai yag berbentuk angka terhadap suatu hasil
pertimbangan.
Contoh
: Skor atau nilai yang diberikan oleh
guru di sekolah untuk menggambarkan tingkat prestasi belajar siswa. Skor missal
skor 8 digambarkan di tempat yang lebih kanan dibandingkan penggambaran skor 5.
b.
Kuesioner
( Guestionaire)
Kuesioner
(guestionaire) juga sering dikenal sebagai angket. Kuesioner adalah sebuah
daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden)
c.
Daftar
Cocok (Check List)
Yang
dimaksud daftar cocok adlah deretan pernyataan (yang biasanya singkat), dimana
responden yang dievaluasikan tinggal mmbubuhkan tanda cocok (√) di tempat yang sudah disediakan.
Contoh
:
Berilah
tanda (√) pada kolom
yang sesuai pendapat saudara.
Pendapat
Pernyataaan
|
Penting
|
Biasa
|
Tidak Penting
|
Melihat
pemandangan indah
|
|
|
|
Olah raga tiap pagi
|
|
|
|
d.
Wawancara
(Interview)
Wawancara
(interview) adalah suatu metode/cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban
dari responden dengan jalan tanya jawab.
e.
Pengamatan
(Observation)
Pengamatan/observasi
(observation) adalah suatu teknikyang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematik.
f.
Riwayat
Hidup
Riwayat
hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam masa kehidupannya.
2.
Teknik
Tes
Teknik
tes dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.
Tes
Diagnostik
Seorang
guru yang baik tentu akan merasa berharga apabila dapat membantu siswanya
sehingga dapat mencapai kemajuan secara maximal sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki. Seperti halnya kerja seorang dokter, sebelum menentukan obat apa yang
akan diberika kepada si pasien, dokter tersebut mengadakan pemeriksaan secara
teliti dahulu, misalnya memeriksa denyut nadi, suara napas, reaksi lutut, urine
dsb. Mengadakan pemeriksaan itu disebut mengadakan diagnosis, sedangkan
mengadakan pengobatan disebut mengadakan terapi.
Demikian
juga seorang guru terhadap siswa. Sebelum memberikan bantuan dengan tepat, guru
harus mengadakan tes yang maksudnya mengadakan diagnosis.
b.
Tes
Formatif
Dari
kata Form yang mirip dasar dari istilah formatif maka evaluasi formatif
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah
mengikuti suatu program.
c.
Tes
Sumatif
Tes
sumatif dilakukan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program/sebuah
program yang lebih besar. Dalam pengalaman di sekolah, tes formatif dapat
disamakan dengan ulangan harian, sedangkan tes sumatif ini dapat disamakan
dengan ulangan umum yang biasaya dilaksanakan pada tiap akhir caturwulan/ akhir
semester.
I.
Macam-Macam Instrumen Evaluasi
Pendidikan
Macam-macam
instrumen evaluasi pendidikan dapat berupa :
1.
Perbuatan
pendidik, mencakup nasihat, teladan, larangan, perintah, pujian, teguran,
ancaman dan hukuman.
2.
Benda-benda
sebagai alat bantu, seperti meja, kursi, papan tulis, pulpen, penghapus,
spidol, buku, peta, dsb.
Kalau bisa harus ada referensinya
BalasHapus